RAKYAT.NEWS, JAKARTA – Direktur Utama Perum Bulog, Bayu Krisnamurthi, mengungkapkan bahwa impor beras yang telah dilakukan Indonesia mencapai 2,2 juta ton dari kuota total 3,6 juta ton dalam tahun ini.

“Tahun ini yang sudah masuk 2,2 juta. (Kuota tahun ini) 3,6 juta ton,” ujar Bayu di Gedung DPR dikutip CNNIndonesia, Selasa (27/8/2024).

Bayu menjelaskan, jika mayoritas beras impor berasal dari Thailand serta Vietnam, dan nantinya digunakan sebagai beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) yang akan dijual seharga Rp12.500 per kilogram (kg).

Selain itu, Bayu juga menyatakan bahwa beras SPHP merupakan opsi untuk masyarakat karena harga beras medium masih di atas Harga Eceran Tertinggi (HET) Rp14.900 saat ini.

Berdasarkan data dari Pusat Informasi Harga Pangan Strategis (PIHPS), harga beras medium I dijual seharga Rp15.350 per kg dan beras medium II dijual seharga Rp15.300 per kg.

“Masyarakat tetap dapat membeli beras sesuai HET dan itu adalah beras Bulog. Dan jumlahnya cukup banyak, silahkan saja kalau memang membutuhkan beras yang sesuai HET tadi dengan kualitas yang baik, silahkan dibeli beras SPHP dan beras lain yang dijual oleh Perum Bulog,” imbuhnya.

Bayu menegaskan bahwa stok beras SPHP sudah mencukupi, yaitu sebanyak 120 ribu ton per bulan Agustus ini.

Sebelumnya, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat bahwa harga beras kembali mengalami kenaikan. Hal ini terlihat dari beras yang kembali menjadi penyumbang inflasi.

Pada bulan Juli 2024, terjadi inflasi sebesar 0,94 persen yang didominasi oleh kontribusi beras sebesar 0,04 persen. Hal ini disebabkan oleh penurunan produksi beras setelah musim panen berakhir.