RAKYAT.NEWS, MAKASSAR – Calon Ketua Umum Badan Pengurus Daerah (BPD) Himpunan Pengusahan Muda Indonesia (HIPMI) Sulawesi Selatan, Andi Muhammad Karaka Kilat mengungkapkan penting untuk meningkatkan kapasitas dan kapabilitas pengusaha muda di Sulsel.

Hal ini diungkapkan Karaka setelah mengisi Kuliah umum dengan tema “Memimpin HIPMI Sulsel di Era Disrupsi: Tantangan atau Peluang?” dan dihadiri oleh puluhan mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi se-Kota Makassar di Aula Prof Fachruddin Pascasarjana Universitas Hasanuddin, Rabu (21/8/2024).

Andi Karaka sendiri merupakan Calon Ketua Umum BPD HIPMI Sulsel periode 2024-2027 dengan nomor urut 1, yang akan menghadapi pesaing tunggalnya Andi Amar Sulaiman dalam pemilihan di Musyawarah Daerah XVI nanti.

Ia pun membeberkan terkait alasan mengapa penting untuk meningkatkan kapasitas dan kapabilitas pengusaha muda di Sulawsi Selatan, yang tentunya ini menjadi alasan dasarnya sekaligus visi misinya untuk menjadi Ketua BPD HIPMI Sulsel di periode mendatang yakni.

“Alasan mendasarnya tentunya saya ingin memberdayakan dan mengembangkan pengusaha-pengusaha muda, sehingga para pengusaha muda ini bisa muncul lapangan kerja baru. Dari lapangan pekerjaan baru ini kita harapkan bisa menyerap tenaga kerja yang
kemudian mampu menurunkan angka kemiskinan di Sulawesi Selatan,” jelasnya.

Andi Karaka juga menjelaskan, bahwa berdasarkan data yang ia dapatkan dari Badan Pusat Statistik, saat ini Sulawesi Selatan merupakan salah satu daerah Tingkat Provinsi di Indonesia yang memiliki penduduk miskin terbanyak.

“Karena Sulsel itu berdasarkan data dari BPS bahwa Provinsi dengan jumlah penduduk miskin terbanyak,” imbuh Karaka
Oleh karena itu, ia tentu sangat berharap jika tenaga kerja yang diserap ini mampu menurukan angka Tingkat kemiskinan penduduk di Sulsel.

“Jadi kita tarik data BPS untuk kemudian meningkatkan jumlah pengusaha muda demi menurunkan jumlah angka kemiskinan penduduk di Sulsel,” terangnya.

Dalam kuliah umum tersebut, Andi Karaka yang juga CEO PT Haka Utama Group ini membahas terkait sektor-sektor potensial di Sulsel berdasarkan data Bank Indonesia (BI) dalam hal Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas tahun dasar tertentu untuk kemudian dapat dikembangkan oleh peserta.

“Sektor potensial di Sulawesi Selatan itu yang paling besar itu pertama ada pertanian, kehutanan dan perikanan. Kalau kita lihat dari (tahun dasar) 2020 hingga 2023 ada Rp 141,5 trilliun nilai pendapatan dari sektor ini,” jelasnya.

“Kemudian yang kedua ada perdagangan besar, eceran, reparasi mobil dan motor itu nilainya sebesar Rp 95,89 trilliun. Ketiga yaitu sektor konstruksi yang nilainya sebesar Rp 92,44 trilliun, keempat ada industri pengolahan Rp 83,83 trilliun dan yang terakhir ada pertambangan dan penggalian sebesar Rp33,49 trilliun,” tambahnya.

Andi Karaka pun berharap, apabila terpilih menjadi ketua dapat memberikan yang terbaik bagi BDP HIPMI Sulsel dalam mengeksekusi program-program yang ia Bersama timnya

“Harapan setelah pemilihan apabila terpilih menjadi ketua (BPD HIPMI Sulsel) tentunya kami diberikan kekuatan untuk mengeksekusi semua program kerja kami,” tutupnya.