RAKYAT.NEWS, JAKARTA – Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani sampaikan bahwa masyarakat dunia sadar akan ancaman perubahan iklim, maka dari itu pemerintah perlu membuat mobilitas masyarakat semakin rendah emisi dan menyadarkan pentingnya peran kendaraan listrik alias electric vehicle (EV).

“Maka di banyak negara, terutama negara maju, mereka mulai investasi transportasi yang rendah emisi. Apakah itu berarti mengubah transportasi yang berbasis combustion fossil fuel kepada transportasi berbasis elektrik (kendaraan listrik/EV),” jelasnya dilansir dari CNNIndonesia.com.

Ia mengatakan tren penggunaan kendaraan listrik adalah peluang besar bagi Indonesia. Ani menegaskan RI bakal terus memanfaatkan momentum ekonomi global, terutama dalam urusan kendaraan listrik.

“Ini juga another opportunity di Indonesia. Tren seperti ini bagi Indonesia yang memiliki sumber daya alam dan determinasi transformasi energi merupakan kesempatan global yang harus dimanfaatkan,” tegasnya.

Selain itu, ia menekankan pentingnya peran lembaga keuangan dalam proses transisi energi. Menurutnya, komitmen lembaga keuangan mendukung transformasi ekonomi menuju ekonomi hijau merupakan suatu keniscayaan yang sangat dibutuhkan.

Meski jarang bicara soal pentingnya kendaraan listrik, Menkeu pernah menyampaikan pentingnya subsidi kendaraan listrik untuk mengurangi emisi dan mengantisipasi perubahan iklim. Ini disampaikan Ani dalam Rapat Paripurna ke-25 Masa Persidangan V Tahun Sidang 2022-2023.

“Oleh karena itu, pemerintah menggunakan instrumen fiskal di dalam mempercepat transformasi ekonomi. Ini tidak hanya menciptakan nilai tambah yang tinggi, meningkatkan kesempatan kerja, dan untuk mentransformasi energi yang makin ramah lingkungan di dalam rangka penurunan emisi, serta meningkatkan efisiensi subsidi energi,” katanya.

“Oleh karena itu, instrumen fiskal terus akan menjadi instrumen di dalam menjaga kepentingan strategis Indonesia di dalam kancah persaingan yang sangat sengit. Kita tidak boleh kalah seperti yang terjadi pada industri chip dan elektronik pada 1980 hingga 1990-an,” tutupnya.