RAKYAT.NEWS, JAKARTA – Mantan Wakil Presiden, Jusuf Kalla sebut besarnya pinjaman yang harus dibayar pemerintah menjadi satu masalah ekonomi yang besar nantinya. Ia juga menerangkan bahwa Pemerintahan Persiden Joko Widodo membayar utang setiap tahunnya sebesar Rp1.000 triliun.

“Pak AHY (Agus Harimurti Yudhoyono) tadi mengatakan utang besar, betul. Setahun bayar utang lebih Rp1.000 triliun, terbesar dalam sejarah Indonesia sejak merdeka,” ujarnya dilansir dari CNNIndonesia.com.

Sementara itu, Utang Luar Negeri (ULN) Indonesia pada akhir kuartal I 2023 mencapai US$402,8 miliar atau sekitar Rp5.961,4 triliun (asumsi kurs Rp14.800 per dolar AS). ULN Indonesia terkontraksi 1,9 persen (yoy) melanjutkan tren kontraksi pada kuartal sebelumnya yang mencapai 4,1 persen (yoy).

Pelemahan mata uang dolar AS terhadap mayoritas mata uang global, termasuk rupiah, menjadi salah satu faktor yang memengaruhi perkembangan posisi ULN pada kuartal I 2023.

Kontraksi ini terjadi pada sektor publik (pemerintah dan bank sentral) maupun sektor swasta.

Posisi ULN pemerintah pada kuartal I 2023 tercatat sebesar US$194,0 miliar, dengan kontraksi sebesar 1,1 persen (yoy), lebih rendah dibandingkan dengan kontraksi pada kuartal sebelumnya yang mencapai 6,8 persen (yoy).

Penempatan investasi portofolio di pasar Surat Berharga Negara (SBN) domestik dan penarikan neto pinjaman luar negeri multilateral menjadi faktor yang mempengaruhi kondisi ULN pemerintah pada periode tersebut.

Penarikan ULN pemerintah pada kuartal I 2023 masih diutamakan untuk mendukung pembiayaan sektor produktif dan belanja prioritas, khususnya untuk menjaga momentum pemulihan ekonomi Indonesia di tengah ketidakpastian perekonomian global.