Kalla Translog Tingkatkan Kesiapsiagaan Karyawan Lewat Pelatihan Tanggap Darurat
RAKYAT.NEWS, MAKASSAR – Kalla Transport & Logistics (Translog) terus memperkuat penerapan Sistem Manajemen Keselamatan, Kesehatan Kerja, dan Lingkungan (K3L) melalui pelaksanaan Pelatihan Tanggap Darurat yang digelar di Head Office Kalla Translog Makassar, beberapa waktu lalu.
Kegiatan ini difokuskan untuk meningkatkan kesiapsiagaan karyawan dalam menghadapi berbagai potensi kondisi darurat di lingkungan kerja.
Pelatihan tersebut menjadi bagian dari upaya perusahaan memastikan implementasi K3L berjalan secara efektif, terstandar, dan berkelanjutan di seluruh lini operasional.
Materi yang diberikan mencakup prosedur tanggap darurat internal, penanganan kecelakaan kerja, pertolongan pertama, penanganan kebakaran sederhana, respons terhadap bencana alam, hingga evaluasi pascakejadian yang disertai simulasi kondisi darurat.
People Senior Manager Kalla Transport & Logistics, Anidya Pramita Sari, menegaskan bahwa pelatihan ini merupakan wujud komitmen perusahaan dalam membangun budaya keselamatan kerja yang sejalan dengan prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG).
“Penerapan Sistem Manajemen K3L tidak hanya sebatas pemenuhan regulasi, tetapi harus menjadi budaya yang dipahami dan dijalankan oleh seluruh karyawan. Melalui pelatihan ini, kami ingin memastikan setiap karyawan memiliki kesiapan, pemahaman, dan respons yang tepat saat menghadapi situasi darurat,” ujar Anidya.
Pelatihan tanggap darurat ini melibatkan kolaborasi dengan Palang Merah Indonesia (PMI) dan Dinas Pemadam Kebakaran Kota Makassar sebagai mitra kompeten dalam penyampaian materi maupun praktik lapangan.
Perwakilan PMI, Andi Syamsir, menekankan pentingnya pemahaman pertolongan pertama yang benar di lingkungan kerja. Ia mengapresiasi langkah Kalla Transport & Logistics yang dinilai konsisten dalam menyelenggarakan pelatihan semacam ini.
“Kami mengapresiasi komitmen KALLA yang secara konsisten menyelenggarakan pelatihan tanggap darurat. Inisiatif ini menjadi langkah positif yang patut dicontoh, sehingga penanganan kecelakaan tidak lagi dilakukan secara keliru, melainkan sesuai dengan metode pertolongan pertama yang tepat,” ujarnya.








Tinggalkan Balasan